Sejarawan Asep Kambali Luncurkan Quote Legendaris tentang Pendidikan dan Kebangsaan

Press Release
Sejarawan Asep Kambali Luncurkan Quote Legendaris tentang Pendidikan dan Kebangsaan
Jakarta, [16 Agustus 2025] – Sejarawan dan pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI), Asep Kambali, meluncurkan dua kutipan reflektif yang diyakini akan menjadi warisan intelektual bagi bangsa Indonesia.
“Perut yang kenyang bertahan sehari; jiwa yang terdidik bertahan lintas generasi.”
Kemudian
“Suatu bangsa dapat hidup dari makanan, tetapi hanya pendidikan yang membuatnya hidup melintasi zaman.”
Kedua quote ini lahir dari perenungan Asep Kambali mengenai pentingnya pendidikan sebagai fondasi peradaban. Menurutnya, makan adalah kebutuhan dasar untuk bertahan hidup hari ini, tetapi pendidikan adalah kebutuhan strategis agar bangsa dapat bertahan menghadapi masa depan.
“Bangsa-bangsa besar dalam sejarah bukan hanya bertahan karena pangan dan kekuatan militer, tetapi karena mereka menjadikan pendidikan sebagai senjata utama. Pendidikanlah yang membuat sebuah bangsa tetap hidup melintasi zaman,” ujar Asep.
Sebagai sejarawan, Asep Kambali menekankan bahwa pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kesadaran sejarah. Ia percaya bahwa bangsa yang memahami sejarah dan mendidik generasinya akan lebih tangguh menghadapi tantangan global, sekaligus mampu menjaga identitasnya.
Quote pertama paling legendaris sebenarnya
"Untuk menghancurkan suatu bangsa, musnahkan ingatan sejarah generasi mudanya!"
Quote tersebut diluncurkannya pada tahun 2006 sebagai jawaban atas quote Ir. Soekarno yang berbunyi "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah."
Dengan kedua quote yang baru itu, Asep berharap masyarakat Indonesia semakin memahami bahwa kenyang perut hanya menyelamatkan hari ini, tetapi tercerahkan jiwa akan menyelamatkan masa depan bangsa.***
Tentang Asep Kambali
Asep Kambali adalah sejarawan, pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI), serta Dewan Pakar Komite Memori Kolektif Bangsa (MKB) - Arsip Nasional RI. Ia dikenal sebagai History-Entrepreneur yang aktif memperjuangkan kesadaran sejarah, nasionalisme, dan pendidikan sebagai fondasi bangsa.