Selamat Datang di Komunitas Historia Indonesia!

Sejarah vs Hoaks di Dunia Maya

Sejarah vs Hoaks di Dunia Maya

HUT ke-22 Komunitas Historia Indonesia (KHI): Melawan Misinformasi dengan Literasi Sejarah! 

Jakarta 22 Maret 2025 – Sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi juga fondasi bagi masa depan. Namun, di era digital, batas antara fakta dan fiksi semakin kabur. Hoaks sejarah beredar luas di dunia maya, membentuk pemahaman yang keliru dan bahkan mereduksi makna perjuangan bangsa.

Dalam rangka HUT ke-22, Komunitas Historia Indonesia (KHI) menghadirkan HISTOREALITA: Sejarah Vs Hoax di Dunia Maya, sebuah forum edukatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi sejarah. Bertempat di Lippo Mall Nusantara (LMN), acara ini menjadi semakin relevan dengan kehadiran Museum Perjuangan Indonesia, museum sejarah pertama di Indonesia yang berlokasi di dalam pusat perbelanjaan.

Di era informasi yang bergerak cepat, sejarah kerap mengalami distorsi. Banyak narasi yang direkayasa, diputarbalikkan, dan disebarluaskan tanpa landasan fakta yang kuat. Melalui HISTOREALITA, KHI mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih kritis dalam memilah informasi serta memahami sejarah dengan perspektif yang lebih akurat.

Salah satu kegiatan utama acara ini adalah talkshow bertajuk “Sejarah Vs Hoax di Dunia Maya”, yang menghadirkan para ahli sejarah, praktisi media digital, dan pegiat literasi, yaitu:

✅ Mukhlis PaEni – Sejarawan/Ketua Dewan Pakar Komite Memori Kolektif Bangsa - ANRI.

✅ Yosi Mokalu – Pakar Media Digital & Founder Nasionalisme Radikal.

✅ Donny Budi Utoyo – Pakar Literasi Digital / Ketua Umum Siberkreasi.

✅ Nurul Inayah – Kreator Konten Sejarah.

✅ Septiaji Eko Nugroho – Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

✅ Asep Kambali – Sejarawan/Founder KHI.

Dipandu oleh Mega Anissa sebagai moderator, diskusi ini membedah bagaimana hoaks sejarah terbentuk, mengapa begitu mudah dipercaya, serta bagaimana masyarakat bisa lebih cermat dalam menyaring informasi.

Di tengah derasnya arus informasi digital, peran kreator konten menjadi semakin krusial. Karena itu, dalam acara ini juga dilakukan peluncuran Asosiasi Kreator Konten Sejarah, sebuah wadah bagi para pembuat konten sejarah untuk memproduksi narasi berbasis riset dan data yang kredibel.

Selain itu, KHI juga memperkenalkan website terbaru, komunitashistoria.id, yang akan menjadi pusat informasi sejarah berbasis digital. Website ini bertujuan untuk memberikan akses mudah bagi masyarakat dalam mendapatkan referensi sejarah yang akurat, serta menjadi platform edukasi bagi generasi muda yang ingin lebih memahami perjalanan bangsa.

Sejak berdiri 22 tahun lalu, Komunitas Historia Indonesia telah menjadi pionir dalam mengedukasi masyarakat tentang sejarah dengan pendekatan yang lebih menarik dan interaktif. Perayaan HUT ini tidak hanya menjadi momen refleksi perjalanan komunitas, tetapi juga penegasan kembali komitmen KHI dalam menjaga otentisitas sejarah bagi generasi mendatang.

Sebagai bagian dari acara, peserta diajak menjelajahi Museum Perjuangan Indonesia, yang menawarkan pengalaman eksplorasi sejarah dalam format digital interaktif. Acara ini ditutup dengan refleksi perjalanan KHI selama lebih dari dua dekade dalam melestarikan sejarah dan menyebarkan edukasi kepada masyarakat luas.

Melalui HISTOREALITA, KHI mengajak semua pihak untuk bersama-sama melawan hoaks sejarah dan memperkuat literasi sejarah di era digital. Sejarah bukan sekadar masa lalu—ia adalah pijakan untuk membangun masa depan.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

📩 Email: info@komunitashistoria.id

🌐 Website: www.komunitashistoria.id

📱 Instagram: @komunitashistoria

#Historealita #SejarahVsHoax #LiterasiSejarah #literasidigital #KomunitasHistoriaIndonesia #HUT22KHI